Kabar Sutradara Drama China Pendek Li Kaiwen Meninggal di Lokasi Syuting, Ternyata Hoaks dan Bikin Geger Industri
Diperbarui: Diterbitkan:
Li Kaiwen - Kbizoom.com
Kapanlagi.com - Beberapa waktu lalu, sebuah rumor bikin heboh dunia perfilman Tiongkok. Media 163 melaporkan bahwa sutradara muda berusia 28 tahun, Li Kaiwen, pingsan dan meninggal di lokasi syuting di Hengdian. Jika ada yang belum tahu, Hengdian merupakan lokasi yang dikenal sebagai salah satu pusat produksi film terbesar di China.
Kabarnya, Li Kaiwen adalah lulusan Rhode Island School of Design (RISD) dan sebelumnya bekerja menyutradarai film-film seni yang sempat diputar di FIRST Youth Film Festival.
Advertisement
1. Viral Berita, Tapi Tak Ada Bukti

Berita kematiannya langsung menyebar. Beberapa aktor di Hengdian bahkan ikut membagikannya, sebelum sadar kalau sumbernya meragukan. Reporter dari Jimu News kemudian mencoba klarifikasi ke pejabat lokal dan pihak Hengdian Studios, tapi pihaknya menegaskan bahwa mereka tidak mengetahui adanya peristiwa tersebut.
Malamnya, sekitar pukul 9, pihak polisi setempat memberi klarifikasi resmi bahwa laporan itu palsu. Li Kaiwen sendiri datang ke kantor polisi untuk melaporkan berita hoaks yang menyebar. Polisi kemudian mengumumkan bakal melakukan penyelidikan penuh atas penyebaran berita tersebut.
2. Meski Hoaks, Intinya Tak Bisa Diabaikan
Walaupun kabar kematiannya ternyata tidak benar, publik dan pengamat tetap menyoroti satu hal besar. Hal ini mengacu pada kecemasan yang sudah lama ada di industri film dan drama China, yakni kondisi kerja ekstrem, jam kerja panjang, tekanan tinggi, serta kesehatan pekerja kreatif yang sering diabaikan.
Industri drama singkat di China tumbuh sangat cepat. Nilai pasarnya bahkan mencapai 50,44 miliar yuan (sekitar 6,91 miliar USD).
Untuk memotong biaya sekaligus mengejar keuntungan, tim produksi kerap memaksakan jadwal sangat ketat. Kabarnya bahkan mereka bisa membuat 60�100 episode berdurasi sekitar 5 menit dalam waktu tujuh hari.
Para pekerja kadang bekerja hingga 20 jam per hari, dan sering mengerjakan banyak tugas sekaligus tanpa istirahat atau perlindungan kesehatan yang memadai.
3. Viralitas dan Kemanusiaan
Drama pendek China memang menawarkan hiburan cepat dan ringan, tapi industri di baliknya tampak belum siap menyeimbangkan antara kreativitas dan kemanusiaan. Kejar tayang dan tekanan untuk viral telah menciptakan ekosistem yang melelahkan, bahkan bisa saja ini berujung tragis. Kemungkinan itu tetap ada.
Sudah saatnya publik dan platform digital mulai menuntut kualitas yang tidak hanya diukur dari jumlah tayangan, tapi juga dari bagaimana proses di balik layar menghargai manusia yang bekerja keras menciptakannya. Karena sejatinya, industri hiburan seharusnya menghidupkan semangat bukan mengorbankan kehidupan.
(kpl/chn)
Novita Sari
Advertisement
-
Teen - Lifestyle Musik Lirik Lengkap Lagu-Lagu Terpopuler Raisa Dari Masa Ke Masa
