Cara Menghemat Baterai Xiaomi: Panduan Lengkap untuk Daya Tahan Maksimal

Penulis: Editor KapanLagi.com

Diterbitkan:

Cara Menghemat Baterai Xiaomi: Panduan Lengkap untuk Daya Tahan Maksimal
cara menghemat baterai xiaomi (c) Ilustrasi AI

Kapanlagi.com - Baterai merupakan komponen vital yang menentukan produktivitas penggunaan smartphone Xiaomi. Tanpa manajemen daya yang tepat, bahkan smartphone dengan kapasitas baterai besar dapat habis dalam waktu singkat.

Cara menghemat baterai Xiaomi menjadi keterampilan penting yang harus dikuasai setiap pengguna. Dengan teknik yang tepat, Anda dapat memperpanjang waktu penggunaan hingga seharian penuh tanpa perlu sering mengisi daya.

Melansir dari mi.co.id, Xiaomi telah mengintegrasikan berbagai fitur penghemat baterai dalam sistem operasi MIUI dan HyperOS. Fitur-fitur ini dirancang khusus untuk mengoptimalkan konsumsi daya dan cara menghemat baterai Xiaomi secara otomatis.

1. Memahami Konsep Penghematan Baterai pada Smartphone Xiaomi

Memahami Konsep Penghematan Baterai pada Smartphone Xiaomi (c) Ilustrasi AI

Penghematan baterai pada smartphone Xiaomi mengacu pada serangkaian teknik dan pengaturan yang bertujuan mengurangi konsumsi daya perangkat. Konsep ini melibatkan optimalisasi kinerja sistem operasi, manajemen aplikasi latar belakang, dan penyesuaian fitur-fitur yang memakan energi berlebihan.

Smartphone Xiaomi dilengkapi dengan teknologi manajemen daya canggih yang dapat menganalisis pola penggunaan dan menyesuaikan konsumsi energi secara otomatis. Sistem ini bekerja dengan memonitor aktivitas aplikasi, mengatur kecerahan layar, dan mengelola konektivitas jaringan untuk mencapai efisiensi maksimal.

Mengutip dari Konsep Dasar Ekonomi karya Rahmatullah dkk, prinsip penghematan dalam konteks teknologi mengharuskan pengguna untuk membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Dalam hal ini, fitur-fitur smartphone yang benar-benar diperlukan harus diprioritaskan dibandingkan dengan fitur yang hanya memberikan kenyamanan tambahan.

Cara menghemat baterai Xiaomi yang efektif memerlukan pemahaman mendalam tentang komponen-komponen yang paling banyak mengonsumsi daya. Layar, prosesor, konektivitas nirkabel, dan aplikasi latar belakang merupakan empat faktor utama yang mempengaruhi konsumsi baterai smartphone.

2. Mengaktifkan Fitur Battery Saver dan Ultra Battery Saver

Fitur Battery Saver merupakan solusi bawaan Xiaomi yang paling efektif untuk menghemat konsumsi daya. Ketika diaktifkan, fitur ini secara otomatis membatasi kinerja prosesor, mengurangi aktivitas aplikasi latar belakang, dan mematikan fitur-fitur yang tidak esensial seperti sinkronisasi otomatis dan efek visual.

  1. Mengaktifkan Battery Saver: Masuk ke menu Settings > Battery & Performance > aktifkan opsi Battery Saver. Fitur ini akan mengurangi kinerja sistem hingga 30% untuk memperpanjang daya tahan baterai.
  2. Menggunakan Ultra Battery Saver: Untuk kondisi darurat, aktifkan Ultra Battery Saver melalui Settings > Battery & Performance > Ultra Battery Saver. Mode ini membatasi fungsi smartphone hanya untuk panggilan dan SMS.
  3. Penjadwalan Otomatis: Atur Battery Saver untuk aktif secara otomatis ketika baterai mencapai persentase tertentu, biasanya di bawah 20%.
  4. Kustomisasi Pengaturan: Sesuaikan tingkat penghematan dengan memilih aplikasi mana yang tetap boleh berjalan dalam mode hemat baterai.
  5. Monitoring Konsumsi: Gunakan fitur Battery Usage untuk memantau aplikasi mana yang paling banyak mengonsumsi daya dan lakukan optimalisasi sesuai kebutuhan.

Melansir dari mi.co.id, penggunaan Battery Saver dapat meningkatkan daya tahan baterai hingga 40% dibandingkan penggunaan normal. Fitur ini bekerja dengan mengurangi frekuensi refresh layar, membatasi aktivitas jaringan, dan menurunkan kinerja CPU secara proporsional.

3. Optimalisasi Pengaturan Layar dan Kecerahan

Optimalisasi Pengaturan Layar dan Kecerahan (c) Ilustrasi AI

Layar merupakan komponen yang paling banyak mengonsumsi daya pada smartphone Xiaomi. Optimalisasi pengaturan layar dapat memberikan dampak signifikan terhadap daya tahan baterai, terutama pada perangkat dengan layar AMOLED yang mampu mematikan piksel individual untuk warna hitam.

  1. Mengatur Auto Brightness: Aktifkan fitur Auto Brightness melalui Settings > Display > Brightness Level untuk menyesuaikan kecerahan layar secara otomatis berdasarkan kondisi pencahayaan sekitar.
  2. Mengurangi Kecerahan Manual: Jika tidak menggunakan Auto Brightness, atur kecerahan layar di bawah 50% untuk menghemat konsumsi daya secara signifikan.
  3. Mengaktifkan Dark Mode: Gunakan Dark Mode melalui Settings > Display & Brightness untuk mengurangi konsumsi daya pada layar AMOLED hingga 15%.
  4. Menyesuaikan Refresh Rate: Turunkan refresh rate layar dari 120Hz ke 60Hz melalui Settings > Display untuk mengurangi beban pada GPU dan prosesor.
  5. Mengatur Screen Timeout: Kurangi durasi screen timeout menjadi 30 detik atau 1 menit untuk mencegah layar menyala terlalu lama tanpa aktivitas.
  6. Mematikan Always-on Display: Nonaktifkan fitur Always-on Display jika tidak diperlukan karena dapat mengonsumsi 5-10% baterai per jam.

Mengutip dari Panduan Keamanan Digital Pembuat Konten oleh Sasmito dkk, pengaturan layar yang optimal tidak hanya menghemat baterai tetapi juga melindungi kesehatan mata pengguna. Kecerahan yang terlalu tinggi dapat menyebabkan kelelahan mata dan meningkatkan konsumsi daya secara bersamaan.

4. Mengelola Aplikasi dan Proses Latar Belakang

Mengelola Aplikasi dan Proses Latar Belakang (c) Ilustrasi AI

Aplikasi yang berjalan di latar belakang merupakan salah satu penyebab utama pemborosan baterai pada smartphone Xiaomi. Manajemen aplikasi yang efektif dapat mengurangi konsumsi daya hingga 25% dari total penggunaan baterai harian.

  1. Membatasi Autostart Aplikasi: Masuk ke Settings > Apps > Manage Apps > Permissions > Autostart untuk mencegah aplikasi yang tidak perlu memulai secara otomatis saat smartphone dinyalakan.
  2. Menggunakan App Battery Optimization: Aktifkan optimalisasi baterai untuk aplikasi tertentu melalui Settings > Battery > App Battery Usage untuk membatasi aktivitas latar belakang.
  3. Menutup Aplikasi Recent: Secara rutin bersihkan aplikasi yang ada di menu Recent Apps untuk memastikan tidak ada proses yang berjalan tanpa perlu.
  4. Mencopot Aplikasi Tidak Terpakai: Uninstall aplikasi yang jarang digunakan, terutama aplikasi media sosial yang dapat diakses melalui browser untuk menghemat RAM dan baterai.
  5. Mengatur Background App Refresh: Batasi aplikasi mana saja yang boleh melakukan refresh data di latar belakang melalui pengaturan individual setiap aplikasi.
  6. Monitoring Battery Usage: Gunakan fitur Battery Usage untuk mengidentifikasi aplikasi yang paling boros dan lakukan tindakan optimalisasi yang diperlukan.

Melansir dari suara.com, aplikasi seperti Digital Wellbeing dapat mengonsumsi daya secara signifikan karena terus memantau aktivitas pengguna. Menonaktifkan atau mencopot aplikasi semacam ini dapat meningkatkan daya tahan baterai hingga 10% per hari.

5. Mengoptimalkan Konektivitas dan Fitur Jaringan

Mengoptimalkan Konektivitas dan Fitur Jaringan (c) Ilustrasi AI

Fitur konektivitas seperti WiFi, Bluetooth, GPS, dan data seluler merupakan komponen yang secara konsisten mengonsumsi daya bahkan ketika tidak aktif digunakan. Optimalisasi pengaturan konektivitas dapat memberikan peningkatan daya tahan baterai yang substansial.

  1. Mematikan WiFi Scanning: Nonaktifkan WiFi scanning otomatis melalui Settings > WiFi > WiFi preferences untuk mencegah smartphone terus mencari jaringan yang tersedia.
  2. Mengatur Bluetooth Secara Selektif: Matikan Bluetooth ketika tidak digunakan dan hindari mode discoverable yang terus menerus untuk menghemat daya.
  3. Mengelola Location Services: Batasi akses lokasi hanya untuk aplikasi yang benar-benar memerlukan melalui Settings > Privacy > Location Services.
  4. Mengoptimalkan Data Seluler: Gunakan WiFi sebisa mungkin dan matikan data seluler ketika berada di area dengan sinyal lemah untuk mencegah smartphone bekerja keras mencari sinyal.
  5. Mematikan Hotspot Otomatis: Nonaktifkan fitur hotspot otomatis dan mobile data sharing yang dapat menguras baterai secara signifikan.
  6. Mengatur Sinkronisasi: Kurangi frekuensi sinkronisasi email, kalender, dan aplikasi cloud untuk mengurangi aktivitas jaringan yang tidak perlu.

Mengutip dari Panduan Keamanan Digital Pembuat Konten oleh Sasmito dkk, penggunaan port USB di tempat umum untuk mengisi baterai dapat menimbulkan risiko keamanan. Sebaiknya gunakan charger pribadi atau power bank untuk menghindari risiko juice jacking sambil tetap menjaga efisiensi pengisian daya.

6. Fitur Khusus HyperOS untuk Penghematan Baterai

Fitur Khusus HyperOS untuk Penghematan Baterai (c) Ilustrasi AI

HyperOS sebagai sistem operasi terbaru Xiaomi menghadirkan fitur-fitur canggih yang dirancang khusus untuk mengoptimalkan konsumsi baterai. Sistem ini menggunakan kecerdasan buatan untuk mempelajari pola penggunaan dan menyesuaikan manajemen daya secara otomatis.

  1. Night Charge Protection: Aktifkan fitur ini melalui Settings > Battery > Battery Protection > Night Charge Protection untuk mengoptimalkan siklus pengisian daya malam hari dan mencegah overcharging.
  2. Adaptive Battery Management: HyperOS secara otomatis mempelajari aplikasi yang sering digunakan dan mengalokasikan daya secara proporsional berdasarkan prioritas penggunaan.
  3. Smart Power Management: Sistem ini dapat memprediksi pola penggunaan harian dan melakukan pre-loading aplikasi yang diperlukan sambil mematikan proses yang tidak relevan.
  4. Enhanced Dark Mode: Dark Mode di HyperOS lebih efisien dibandingkan MIUI dengan optimalisasi yang lebih mendalam pada level sistem operasi.
  5. Animation Optimization: Matikan animasi sistem melalui Settings > Additional Settings > Accessibility > Vision > Remove Animations untuk mengurangi beban GPU.
  6. Thermal Management: HyperOS memiliki sistem manajemen termal yang lebih baik untuk mencegah overheating yang dapat mempercepat degradasi baterai.

Melansir dari suara.com, HyperOS diklaim 15% lebih hemat daya dibandingkan MIUI berkat optimalisasi yang lebih mendalam pada level kernel dan manajemen proses sistem yang lebih efisien.

7. FAQ (Frequently Asked Questions)

FAQ (Frequently Asked Questions) (c) Ilustrasi AI

Apakah menggunakan Battery Saver terus menerus dapat merusak smartphone Xiaomi?

Tidak, menggunakan Battery Saver secara terus menerus tidak akan merusak smartphone Xiaomi. Fitur ini dirancang untuk penggunaan jangka panjang dan hanya membatasi kinerja sistem tanpa mempengaruhi komponen hardware. Namun, performa aplikasi mungkin akan sedikit menurun karena pembatasan kinerja prosesor.

Berapa persen penghematan baterai yang bisa dicapai dengan Dark Mode?

Dark Mode dapat menghemat baterai hingga 15-20% pada smartphone Xiaomi dengan layar AMOLED. Pada layar LCD, penghematan lebih minimal sekitar 3-5% karena backlight tetap menyala. Efektivitas Dark Mode juga tergantung pada aplikasi yang mendukung tema gelap.

Apakah Auto Brightness lebih hemat baterai dibandingkan pengaturan manual?

Auto Brightness umumnya lebih hemat baterai karena menyesuaikan kecerahan berdasarkan kondisi pencahayaan sekitar. Namun, sensor cahaya juga mengonsumsi daya kecil. Jika Anda dapat mengatur kecerahan manual di level rendah secara konsisten, pengaturan manual bisa lebih hemat.

Bagaimana cara mengetahui aplikasi mana yang paling boros baterai?

Masuk ke Settings > Battery > Battery Usage untuk melihat daftar aplikasi yang paling banyak mengonsumsi baterai. Xiaomi juga menyediakan fitur "Fix battery usage issue" yang memberikan rekomendasi optimalisasi berdasarkan analisis penggunaan aplikasi Anda.

Apakah refresh rate 120Hz sangat mempengaruhi daya tahan baterai?

Ya, refresh rate 120Hz dapat mengurangi daya tahan baterai hingga 20-25% dibandingkan 60Hz. Jika daya tahan baterai lebih prioritas daripada kelancaran animasi, disarankan untuk menggunakan refresh rate 60Hz atau mode adaptif yang menyesuaikan refresh rate berdasarkan konten.

Berapa lama waktu ideal untuk mengisi baterai Xiaomi agar tetap awet?

Terapkan aturan 20-80%, yaitu mulai mengisi daya ketika baterai mencapai 20% dan hentikan pengisian di 80%. Hindari mengisi daya hingga 100% secara rutin dan jangan biarkan baterai habis total. Gunakan fitur Night Charge Protection untuk pengisian malam hari.

Apakah mematikan smartphone sepenuhnya lebih hemat dibandingkan mode standby?

Mematikan smartphone sepenuhnya memang menghemat baterai 100%, tetapi tidak praktis untuk penggunaan sehari-hari. Mode standby pada Xiaomi sudah sangat efisien dengan konsumsi daya minimal. Mematikan smartphone hanya disarankan ketika tidak akan digunakan dalam waktu lama atau di area dengan sinyal sangat lemah.

Ikuti kabar terbaru selebriti hanya di Kapanlagi.com. Kalau bukan sekarang, KapanLagi?

Rekomendasi
Trending