Nama Raja Kerajaan Sriwijaya: Daftar Lengkap Penguasa Kerajaan Maritim Terbesar Nusantara

Penulis: Chiara Mahardika Kinanti Sarono

Diterbitkan:

Nama Raja Kerajaan Sriwijaya: Daftar Lengkap Penguasa Kerajaan Maritim Terbesar Nusantara
nama raja kerajaan sriwijaya

Kapanlagi.com - Kerajaan Sriwijaya merupakan salah satu kerajaan maritim terbesar yang pernah berjaya di Asia Tenggara. Selama hampir tujuh abad, kerajaan bercorak Buddha ini dipimpin oleh serangkaian raja yang memiliki peran penting dalam membentuk peradaban Nusantara.

Para penguasa Sriwijaya berhasil membangun kekuatan maritim yang menguasai jalur perdagangan internasional di Selat Malaka. Nama-nama raja Kerajaan Sriwijaya tercatat dalam berbagai prasasti kuno dan catatan sejarah dari Tiongkok serta India.

Mengutip dari Ensiklopedi Budaya Islam Nusantara, dalam catatan sejarah disebutkan bahwa pada tahun 100 H (718 M) Raja Sriwijaya Jambi yang bernama Srindravarman mengirim surat kepada Khalifah Umar bin Abdul Aziz dari Khilafah Bani Umayyah untuk meminta dikirimi dai yang bisa menjelaskan Islam kepadanya.

1. Daftar Lengkap Nama Raja Kerajaan Sriwijaya

Daftar Lengkap Nama Raja Kerajaan Sriwijaya

Berdasarkan berbagai sumber sejarah dan prasasti kuno yang ditemukan, berikut adalah daftar nama raja Kerajaan Sriwijaya yang berhasil diidentifikasi:

  1. Dapunta Hyang Sri Jayanasa (683 M): Pendiri dan raja pertama Kerajaan Sriwijaya yang memulai ekspansi wilayah dengan membawa 20.000 tentara dari Minanga Tamwan.
  2. Sri Indrawarman (702 M): Raja yang dikenal menjalin hubungan diplomatik dengan Dinasti Tang di Tiongkok dan memperkuat fondasi kerajaan.
  3. Rudra Wikrama (728-742 M): Penguasa yang melanjutkan ekspansi dan memperkuat pengaruh Sriwijaya di wilayah Asia Tenggara.
  4. Sangramadhananjaya (775 M): Raja yang disebut dalam Prasasti Ligor, menunjukkan pengaruh Sriwijaya hingga Semenanjung Malaya.
  5. Dharanindra/Rakai Panangkaran (778 M): Penguasa yang memperluas kekuasaan hingga Jawa Tengah dan membangun candi-candi Buddha.
  6. Samaragrawira/Rakai Warak (782 M): Raja yang memperkuat hubungan dengan kerajaan-kerajaan di Pulau Jawa.
  7. Dharmasetu (790 M): Penguasa yang dikenal melalui hubungan keluarga dengan Dinasti Syailendra.
  8. Samaratungga/Rakai Garung (792 M): Raja yang dikenal sebagai pembangun Candi Borobudur di Jawa Tengah.
  9. Balaputradewa (856 M): Raja yang membawa Sriwijaya ke puncak kejayaan, memperkuat dominasi maritim dan hubungan internasional.
  10. Sri Udayadityawarman (960 M): Penguasa yang memerintah setelah Balaputradewa dan melanjutkan kejayaan Sriwijaya.
  11. Sri Wuja atau Sri Udayadityan (961 M): Raja dengan masa pemerintahan singkat namun berhasil mempertahankan stabilitas kerajaan.
  12. Hsiae-she (980 M): Penguasa yang namanya tercatat dalam catatan Tiongkok sebagai raja Sriwijaya.
  13. Sri Cudamaniwarmadewa (988 M): Raja yang dikenal menjalin hubungan diplomatik dengan Tiongkok dan memperkuat perdagangan.
  14. Malayagiri/Suwarnadwipa (990 M): Penguasa yang memerintah di masa transisi menuju abad ke-11.
  15. Sri Marawijayottunggawarman (1008 M): Raja yang disebut dalam Prasasti Leiden, menunjukkan hubungan dengan India.
  16. Sumatrabhumi (1017 M): Penguasa yang memerintah saat Sriwijaya mulai menghadapi tekanan dari kerajaan luar.
  17. Sri Sanggrama Wijayatunggawarman (1025 M): Raja yang ditawan oleh Rajendra Chola dari India Selatan, menandai awal kemunduran Sriwijaya.
  18. Sri Dewa (1028 M): Penguasa yang berusaha memulihkan kekuatan Sriwijaya setelah serangan Chola.
  19. Dharmawira (1064 M): Raja yang memerintah di masa pemulihan dan konsolidasi kekuatan.
  20. Sri Maharaja (1156 M): Penguasa yang berusaha mempertahankan wilayah Sriwijaya dari berbagai ancaman.
  21. Trailokyaraja Maulibhusana Warmadewa (1178 M): Raja terakhir yang tercatat dalam prasasti, memerintah menjelang keruntuhan kerajaan.

2. Raja-raja Penting dalam Sejarah Sriwijaya

Raja-raja Penting dalam Sejarah Sriwijaya

Dari daftar panjang nama raja Kerajaan Sriwijaya tersebut, terdapat beberapa penguasa yang memiliki peran sangat penting dalam perjalanan sejarah kerajaan. Mereka adalah tokoh-tokoh yang menentukan arah dan nasib kerajaan maritim terbesar di Nusantara ini.

1. Dapunta Hyang Sri Jayanasa - Pendiri Kerajaan

Dapunta Hyang Sri Jayanasa merupakan pendiri sekaligus raja pertama Kerajaan Sriwijaya. Berdasarkan Prasasti Kedukan Bukit yang bertarikh 682 M, ia memimpin ekspedisi besar dengan membawa 20.000 tentara untuk menaklukkan wilayah Minangatamwan yang diperkirakan adalah daerah Jambi saat ini. Prasasti ini juga mencatat bahwa Dapunta Hyang melakukan perjalanan suci atau siddhayatra yang menandai berdirinya Kerajaan Sriwijaya.

Selain Prasasti Kedukan Bukit, keberadaan Dapunta Hyang juga tercatat dalam Prasasti Talang Tuwo yang menceritakan pembangunan Taman Sriksetra atas perintahnya. Taman ini dibangun untuk kesejahteraan rakyat dan menunjukkan kepedulian raja terhadap kemakmuran masyarakatnya.

2. Balaputradewa - Raja di Masa Kejayaan

Balaputradewa merupakan raja yang membawa Sriwijaya mencapai puncak kejayaannya pada abad ke-8 hingga ke-9 Masehi. Ia adalah keturunan Dinasti Syailendra dari Kerajaan Mataram Kuno yang melarikan diri ke Sriwijaya ketika dinasti tersebut didesak oleh Dinasti Sanjaya. Di bawah kepemimpinannya, Sriwijaya berhasil menguasai jalur perdagangan maritim yang membentang dari Selat Malaka hingga Selat Sunda.

Masa pemerintahan Balaputradewa ditandai dengan kemakmuran ekonomi yang luar biasa karena kerajaan memperoleh pendapatan besar dari pajak kapal-kapal dagang yang melintas. Sriwijaya juga membangun armada laut yang kuat dan menjalin hubungan diplomatik dengan berbagai kerajaan besar seperti India dan Tiongkok. Dalam Prasasti Nalanda, tercatat bahwa Balaputradewa pernah melakukan pertukaran pelajar dengan Universitas Nalanda di India.

3. Sistem Pemerintahan dan Gelar Raja

Sistem Pemerintahan dan Gelar Raja

Para raja Sriwijaya memiliki sistem pemerintahan yang bersifat sentralistik dengan berbagai gelar kehormatan yang menunjukkan kedudukan tinggi mereka. Gelar-gelar seperti maharaja, datu, dan sri berasal dari pengaruh budaya India yang masuk bersamaan dengan agama Buddha. Sistem mandala yang diterapkan membuat wilayah kekuasaan terdiri dari pusat kerajaan di Palembang dan daerah-daerah satelit yang memberikan upeti.

Raja-raja Sriwijaya juga berperan sebagai pelindung agama Buddha dan patron bagi para biksu. Mereka membangun berbagai vihara dan mendukung kegiatan keagamaan untuk memperkuat legitimasi kekuasaan spiritual. Hal ini tercermin dalam berbagai prasasti yang tidak hanya berisi informasi politik tetapi juga ajaran-ajaran keagamaan.

4. Hubungan Diplomatik dengan Kerajaan Lain

Hubungan Diplomatik dengan Kerajaan Lain

Nama raja Kerajaan Sriwijaya sering muncul dalam catatan diplomatik dengan berbagai kerajaan besar di Asia. Hubungan dengan Dinasti Tang di Tiongkok terjalin melalui pengiriman utusan dan pertukaran hadiah secara berkala. Sriwijaya juga memiliki hubungan khusus dengan Universitas Nalanda di India melalui program pertukaran pelajar dan dukungan finansial untuk kegiatan pendidikan.

Dalam bidang perdagangan, para raja Sriwijaya berhasil menjadikan kerajaan mereka sebagai perantara utama antara pedagang Tiongkok dan India. Sistem pajak perdagangan yang efektif menghasilkan pendapatan besar bagi kerajaan. Komoditas utama yang diperdagangkan meliputi rempah-rempah, kapur barus, kayu gaharu, emas, dan berbagai hasil hutan lainnya.

5. Kemunduran dan Raja-raja Terakhir

Kemunduran dan Raja-raja Terakhir

Kemunduran Kerajaan Sriwijaya dimulai pada abad ke-11 Masehi dengan berbagai faktor internal dan eksternal yang melemahkan kekuatan kerajaan. Sri Sanggrama Wijayatunggawarman menjadi salah satu raja yang mengalami masa sulit ketika Kerajaan Chola dari India Selatan menyerang pada tahun 1025 M. Dalam serangan tersebut, raja ini ditawan dan hal ini menandai awal kemunduran Sriwijaya.

Raja-raja terakhir seperti Dharmawira dan Sri Maharaja berusaha memulihkan kekuatan kerajaan, namun menghadapi tantangan yang semakin berat. Munculnya kerajaan-kerajaan maritim lain seperti Majapahit di Jawa Timur dan Sukhodaya di Thailand menantang dominasi Sriwijaya. Trailokyaraja Maulibhusana Warmadewa tercatat sebagai raja terakhir dalam prasasti sebelum kerajaan benar-benar runtuh pada akhir abad ke-14.

6. FAQ (Frequently Asked Questions)

FAQ (Frequently Asked Questions)

1. Siapa raja pertama Kerajaan Sriwijaya?

Raja pertama Kerajaan Sriwijaya adalah Dapunta Hyang Sri Jayanasa yang memerintah pada abad ke-7 Masehi. Ia tercatat sebagai pendiri kerajaan berdasarkan Prasasti Kedukan Bukit yang bertarikh 682 M dan memimpin ekspedisi besar untuk menaklukkan wilayah Minangatamwan.

2. Raja mana yang membawa Sriwijaya ke puncak kejayaan?

Balaputradewa adalah raja yang membawa Kerajaan Sriwijaya mencapai puncak kejayaannya pada abad ke-8 hingga ke-9 Masehi. Di bawah kepemimpinannya, Sriwijaya menguasai jalur perdagangan maritim terpenting di Asia Tenggara dan menjalin hubungan diplomatik dengan berbagai kerajaan besar.

3. Berapa lama Kerajaan Sriwijaya bertahan?

Kerajaan Sriwijaya bertahan selama hampir tujuh abad, dari abad ke-7 hingga akhir abad ke-14 Masehi. Kerajaan ini runtuh setelah diserang oleh Kerajaan Majapahit pada tahun 1377 M, meskipun kemundurannya sudah dimulai sejak serangan Kerajaan Chola pada tahun 1025 M.

4. Apa sumber utama informasi tentang raja-raja Sriwijaya?

Sumber utama informasi tentang nama raja Kerajaan Sriwijaya berasal dari prasasti-prasasti kuno seperti Prasasti Kedukan Bukit, Prasasti Talang Tuwo, Prasasti Nalanda, dan Prasasti Ligor. Selain itu, catatan dari musafir Tiongkok seperti I-Tsing dan dokumen diplomatik dari berbagai kerajaan juga menjadi sumber penting.

5. Mengapa banyak raja Sriwijaya memiliki gelar "Sri" dalam namanya?

Gelar "Sri" berasal dari bahasa Sanskerta yang berarti "bercahaya" atau "gemilang" dan merupakan pengaruh budaya India yang masuk bersamaan dengan agama Buddha. Gelar ini menunjukkan kedudukan tinggi dan kehormatan dalam hierarki sosial kerajaan, sama seperti gelar maharaja dan datu.

6. Apakah ada raja Sriwijaya yang beragama Islam?

Berdasarkan catatan sejarah, Raja Srindravarman dari Sriwijaya Jambi masuk Islam pada tahun 720 M setelah meminta dai dari Khalifah Umar bin Abdul Aziz. Namun, sebagian besar raja Sriwijaya tetap menganut agama Buddha hingga keruntuhan kerajaan, meskipun ada pengaruh Islam di beberapa wilayah.

7. Siapa raja Sriwijaya terakhir yang tercatat dalam sejarah?

Trailokyaraja Maulibhusana Warmadewa yang memerintah pada tahun 1178 M tercatat sebagai raja terakhir Sriwijaya dalam prasasti. Namun, nama raja yang memerintah saat kerajaan benar-benar runtuh pada tahun 1377 M tidak diketahui secara pasti karena minimnya catatan sejarah pada periode akhir kerajaan.

Rekomendasi
Trending