Film Pengin Hijrah Tampilkan Perjalanan Spiritual Steffi Zamora dan Endy Arfian di Keindahan Uzbekistan

Penulis: Editor KapanLagi.com

Diperbarui: Diterbitkan:

Film Pengin Hijrah Tampilkan Perjalanan Spiritual Steffi Zamora dan Endy Arfian di Keindahan Uzbekistan
Poster film Pengin Hijrah / source: Sinemata Buana Kreasindo

Kapanlagi.com - Setelah sukses dengan pertunjukan musikal Pengin Hijrah yang berkolaborasi dengan Institut Kesenian Jakarta (IKJ) pada 23-24 Agustus 2025 di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Sinemata Buana Kreasindo kini merilis official trailer dan poster resmi film drama religi berjudul sama. Dalam cuplikan trailer-nya, Pengin Hijrah menampilkan pesona Uzbekistan dengan lanskap menakjubkan, mulai dari kehidupan urban yang dinamis hingga hamparan salju, yang menjadi latar perjalanan spiritual tokoh utama menuju kedekatan dengan Tuhan.

Official trailer film Pengin Hijrah menampilkan perjalanan Alina (Steffi Zamora) dalam menemukan ketenangan di tengah berbagai guncangan hidup yang dialaminya. Ia dipermalukan di kampusnya, setelah fotonya yang dianggap tak sopan menjadi perbincangan, akibat tindakan ceroboh pacarnya, Zoe (Daffa Wardana). Alina bahkan harus menghadapi ancaman beasiswanya dicopot usai insiden tersebut. Sementara itu, relasinya dengan sahabatnya, Ulfa (Sita Permata Sari) juga diuji.

Namun, di balik momen-momen tegang tersebut, Alina juga seperti mendapat keberkahan, ketika ia bertemu dengan Omar (Endy Arfian), yang awalnya seperti bencana namun membuka kehidupan baru, termasuk saat keduanya kembali bertemu di Uzbekistan, yang akan menjadi plot twist di film ini.

Disutradarai oleh Jastis Arimba, film Pengin Hijrah diproduseri oleh Arismuda Irawan dan Rendy Gunawan, dengan Budi Yulianto dan Avesina Soebli sebagai produser eksekutif.

Film ini dibintangi oleh Steffi Zamora, Endy Arfian, Daffa Wardhana, Nadzira Shafa, Karina Suwandi, dan debut layar lebar Sita Permata Sari. Di film ini, Nadzira Shafa juga akan menyanyikan lagu Arah Bersamamu yang menjadi OST film.

Diadaptasi dari novel laris berjudul sama karya Hengki Kumayandi, kisah di film ini juga dikembangkan dari ide cerita yang terinspirasi dari perjalanan produser eksekutif Budi Yulianto saat berziarah ke makam Imam Bukhari di Uzbekistan.

"Ketika saya berkunjung dan berziarah ke makam Imam Bukhari di Uzbekistan, saya terpantik oleh sebuah ide yang kemudian menjadi inspirasi dalam pengembangan cerita di film ini. Sebuah kisah yang mengharukan dan indah, menggabungkan lanskap kehidupan di Indonesia dan Uzbekistan yang akan merajut perjalanan hijrah Alina ditemani Omar," ujar produser eksekutif Budi Yulianto.

Di film ini, juga menampilkan kompleks Makam Imam Bukhari yang saat ini sudah memiliki museum dan masjid dengan kapasitas 10 ribu jemaah di dalamnya. Beberapa tahun sebelumnya, area makam masih direnovasi.

Makam Imam Bukhari sendiri memiliki persinggungan sejarah dengan Indonesia. Selain sosok Imam Bukhari, yang merupakan ahli hadis yang dikenal luas oleh umat muslim dunia termasuk di Indonesia, ada sejarah dalam penemuan dan pembangunan area Makam Imam Bukhari, salah satunya adalah berkat inisiatif Presiden Bung Karno.

Produser Arismuda Irawan menambahkan, cerita di film ini akan memberikan perspektif berbeda dalam genre drama religi. Film ini akan memberikan kedekatan pada penontonnya lewat kisah persahabatan, romansa, dan perjalanan menuju ke yang lebih baik.

"Ada cerita persahabatan yang sangat kuat antara Alina dan Ulfa. Selain itu, perjalanan hijrah Alina di sini juga menjadi refleksi bagi penonton untuk bisa memperbaiki diri dalam kehidupan, dan seberat apapun masalah yang kita hadapi, ada Tuhan yang menjadi penolong kita," ujar produser Arismuda Irawan

1. Tantangan Selama Syuting

Sutradara Jastis Arimba mengungkapkan ada banyak tantangan yang dihadapi dalam memproduksi film ini. Terlebih, lokasi film yang mengambil berbagai medan di Indonesia dan Uzbekistan.

Jastis mengeksplorasi bukan saja latar ibukota Tashkent, namun juga tempat-tempat ikonik dan indah seperti area makam Imam Bukhari di Samarkand, hingga Swiss-nya Asia di Gunung Chimgan dengan tutupan putih saljunya, yang terletak 85 kilometer dari kota Tashkent. Sementara di Indonesia sendiri, Belitung menjadi salah satu lokasi syuting film ini yang juga menampilkan lanskap pesisir yang indah.

"Perjalanan yang berat dan menantang, namun semua bisa dilalui dengan baik, dan semoga karya ini akan menjadi cermin baik untuk penontonnya lewat perjalanan Alina untuk mendekatkan diri pada Tuhan dan memperbaiki dirinya dari sebelumnya," kata sutradara Pengin Hijrah Jastis Arimba.

Steffi Zamora, yang memerankan Alina mengungkapkan karakter yang diperankannya memberikan pelajaran baru. Hijrah, diartikannya bukan saja berubah secara fisik, namun juga perubahan secara batin.

"Pergulatan batin dan perjalanan spiritual Alina dalam menemukan makna hijrah yang sesungguhnya bisa disaksikan di film ini. Perjalanan hijrah tak selalu tentang meninggalkan, tapi juga tentang menemukan: siapa diri kita, untuk siapa kita hidup, dan apa tujuan hidup ini," kata Steffi Zamora.

Endy Arfian sendiri yang memerankan Omar juga mendapat tantangan baru. Di film ini, ia pun mempelajari hal baru yang belum pernah ia temui sebelumnya.

"Di film ini aku juga belajar bahasa Uzbekistan. Awalnya cukup sulit, namun selama syuting di sana, saya mendapat lingkungan yang suportif sehingga dialog pun bisa aku sampaikan dengan meyakinkan. Perjalanan Omar dalam mendampingi Alina juga akan menjadi sajian yang bisa membuat kita berefleksi tentang kisah cinta yang tulus," ujar Endy Arfian.

Sementara itu, Daffa Wardhana, yang bertolak belakang dengan Endy Arfian di film ini menuturkan ia harus menampilkan sosok yang berbeda baik secara sudut pandang maupun penampilan fisik.

"Karakter Joe yang aku perankan akan sangat relate untuk penonton, terlebih untuk mereka yang masih digodain mantannya dan bikin hidupnya jadi tidak nyaman. Joe ini bisa dikatakan toksik dan membawa pengaruh buruk untuk Alina. Mungkin penonton akan gemas dengan Joe nanti," kata Daffa Wardhana.

(Ammar Zoni dipindah ke Nusakambangan dan mengaku diperlakukan bak teroris.)

Rekomendasi
Trending