1. Kakak Mpok Alpa Kecewa

Mpok Banong merasa kecewa dan tidak dihargai karena Idung mengambil langkah hukum tanpa berdiskusi terlebih dahulu. Ia menegaskan tidak akan berinisiatif untuk menghubungi Idung, dan merasa bahwa Idung-lah yang seharusnya datang untuk memberikan penjelasan.

"Kalau Mpok, enggak. Kalau untuk ngelarin ini, Mpok nggak suka datangin orangnya. Kudu dia, Bang Aji yang kemari," ujar Mpok Banong saat ditemui di kawasan Ciganjur, Jakarta Selatan, Rabu (17/10/2025).

2. Tujuan Pengajuan Perwalian

Idung menjelaskan bahwa pengajuan perwalian ini bertujuan untuk urusan sekolah dan rencana pendidikan ke luar negeri bagi anak-anaknya. Ia memastikan bahwa tidak ada niatan untuk menjual aset milik mendiang Mpok Alpa.

Keluarga Mpok Alpa, khususnya Banong, merasa sangat kecewa karena tidak diberi tahu tentang pengajuan perwalian. Mereka mengharapkan adanya komunikasi yang lebih baik dari Idung terkait keputusan tersebut.

3. Kekecewaan Keluarga Mpok Alpa

Sikap ini diambil karena Mpok Banong merasa posisinya sebagai pihak yang lebih tua dan yang pertama kali membuat pernyataan ke publik adalah Idung. Oleh karena itu, ia merasa Idung yang harus bertanggung jawab untuk mengklarifikasi semuanya.

"Karena Mpok tua. Yang bikin berkomentar dia duluan. Kalau Mpok, enggak. Biarin Mpok tungguin 24 jam," tambahnya.

4. Kecurigaan Terhadap Motif Pengajuan

Banong juga menyampaikan kecurigaannya terhadap langkah Idung, terutama terkait harta peninggalan Mpok Alpa. Kecurigaan ini sudah ada sejak Mpok Alpa sakit dan semakin menguat setelah pengajuan perwalian ini. Ia mengaku telah menunggu konfirmasi atau penjelasan dari Idung sejak berita ini muncul, namun hingga kini belum ada komunikasi yang terjalin. Sikap diam Idung ini semakin memperdalam rasa kecewa keluarga.

"Sebenarnya sih dari kemarin Mpok tungguin, kali gitu nelpon apa WA, apa datang kali ke sini? Kagak," keluhnya.

5. Menunggu Klarifikasi Idung

Keluarga Mpok Alpa kini berada dalam posisi menunggu. Mereka berharap Idung menyadari kesalahannya dan segera membuka jalur komunikasi untuk menyelesaikan masalah ini secara kekeluargaan.

"Tinggal Mpok balikin, 'Lah, lu ngomong enggak sama Mpok, ngambil keputusan?' Iya kan? Mpok ini siapa?" tuturnya.

6. Harapan Keluarga Mpok Alpa

Keluarga berharap agar Idung dapat menunjukkan itikad baik dalam menyelesaikan masalah ini. Mereka ingin agar proses perwalian tidak menjadi sumber konflik yang berkepanjangan. Bagi keluarga, ini bukan hanya soal administrasi, tetapi juga soal adab dan penghargaan terhadap keluarga yang ditinggalkan. Mereka hanya ingin memastikan bahwa semua keputusan yang menyangkut masa depan anak-anak Mpok Alpa diambil secara transparan dan melibatkan semua pihak yang berhak.aal

7. QnA Tentang Konflik Perwalian

Apa yang membuat kakak Mpok Alpa kecewa? Kakak Mpok Alpa kecewa karena tidak diberitahu tentang pengajuan hak perwalian anak oleh suami almarhumah.

Apa tujuan pengajuan hak perwalian oleh Idung? Tujuan pengajuan hak perwalian adalah untuk kepentingan administrasi dan legalitas demi masa depan anak-anak.

Bagaimana tanggapan kuasa hukum Idung mengenai proses ini? Kuasa hukum Idung meminta publik tidak salah mengartikan proses hukum ini sebagai perseteruan keluarga.

Apakah ada kecurigaan dari keluarga Mpok Alpa? Keluarga Mpok Alpa merasa curiga terkait harta peninggalan Mpok Alpa dan tujuan pengajuan perwalian.